Berbagai definisi keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan oleh organisasi-organisasi kesehatan profesional. Pada tahun 2004, American Nurses Association (ANA) mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik tersebut dilakukan secara komprehensif, berkelanjutan, umum (tidak terbatas pada satu kelompok tertentu), dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. Sedangkan menurut American Public Health Association, keperawatan kesehatan komunitas merupakan sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional yang tujuannya untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi.
Di Indonesia, istilah yang lebih sering digunakan adalah keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas). Tidak jauh berbeda dengan dua definisi sebelumnya, perkesmas adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan dari ilmu kesehatan masyarakat dan keperawatan yang dengan peran aktif masyarakat lebih berfokus pada pelayanan promotif dan preventif (tanpa melupakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif) secara menyeluruh dan terpadu. Pelayanan tersebut ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh, dan menggunakan proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga dapat mandiri dalam upaya kesehatannya (Depkes, 2006).
Peran serta aktif masyarakat dengan berfokus pada pelayanan promotif dan preventif maksudnya adalah komunitas/masyarakat dianggap sebagai klien/mitra kerja dalam mengidentifikasi kebutuhan kesehatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi kesehatan. Tidak lupa, pelayanan kesehatan yang disediakan harus dapat dijangkau oleh seluruh bagian dari populasi.
Tujuan (outcome) dari perkesmas adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah perkesmas secara optimal. Pada awalnya memang peran tim kesehatan komunitas sangat dominan. Tapi peran ini harus mengecil seiring berjalannya waktu, sehingga pada akhirnya peran masyarakat dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatannya yang dominan. Contoh kecilnya, seperti melatih adik kita berjalan. Awalnya si adik begitu tergantung, jalan harus dipegangi. Pertama-tama dia bisa berjalan dengan tertatih-tatih, lambat laun semakin tegak berjalannya sehingga tidak butuh kita pegangi lagi.
Sedangkan sasaran perkesmas adalah seluruh komponen masyarakat yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Termasuk di dalamnya ada kelompok resiko tinggi, misalnya di daerah kumuh, terisolasi, berkonflik, dan kelompok yang tidak terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Sumber : Makhfudli & Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar