Menurut Depkes RI (2006), pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat diterapkan langsung pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, seperti:
1. Unit pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas rawat inap dan rawat jalan (rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya).
2. Rumah. Perawat home care memberikan pelayanan keperawatan pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut dan kronis. Peran home care adalah untuk meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan.
3. Sekolah. Area praktik perawat komunitas juga mencakup seluruh warga di lingkungan institusi pendidikan seperti siswa, guru dan karyawan baik di TK, SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Perawat sekolah dapat memberikan pelayanan sesaat (day care), screening, maupun memberikan pendidikan kesehatan.
4. Tempat kerja atau industri. Perawat melakukan kegiatan perawatan langsung terhadap kejadian kesakitan maupun kecelakaan minimal yang terjadi di tempat kerja, industri rumah tangga, pabrik dan lainnya. Selain itu perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stres, olahraga, penanganan perokok, serta pengawasan makanan.
5. Barak penampungan. Perawat memberikan perawatan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, serta kecacatan fisik ganda dan mental.
6. Kegiatan Puskesmas keliling. Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesaan, dan kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, serta pengelolaan dan rujukan penyakit.
7. Panti atau kelompok khusus lain seperti panti asuhan anak, panti wreda, panti sosial lain, rumah tahanan serta lembaga pemasyarakatan.
8. Pelayanan pada kelompok resiko tinggi. Kelompok resiko tinggi seperti (1) kelompok wanita, anak-anak, dan lansia yang mendapat perlakuan kekerasan, (2) pusat pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan obat, (3) tempat penampungan kelompok lansia, gelandangan, pengemis, kelompok orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dan wanita tuna susila (WTS).
Keperawatan kesehatan komunitas identik dengan "penyuluhan kesehatan". Hal ini tidak sepenuhnya salah karena penyuluhan kesehatan juga bagian dari keperawatan kesehatan komunitas. Akan tetapi tugas perawat komunitas ternyata tidak sesimpel itu. Banyaknya area praktik dari perawat komunitas menuntut agar seorang perawat komunitas memahami konsep dari berbagai area dan melakukan fungsi advokasi pada berbagai tingkat sistem. Berminat menjadi perawat komunitas?
Sumber : Makhfudli & Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar